Posted by : Forum Iptek Pembangunan SMKN 1 Cimahi Tuesday, 28 May 2013


Gambar tesebut merupakan  tangki tempat mendeteksi Neutrino berdiameter dalam 6 meter dan
panjang sekitar 14 meter, diletakkan 4850 kaki (sekitar 1,5 kilometer dibawah
tanah). Tangki ini diletakkan dibawah tanah supaya klor yang ada dalam tangki
tidak berinteraksi dengan partikel-partikel lain dari matahari, selain neutrino.

Sesuai dengan namanya, neutrino merupakan suatu partikel yang tidak
bermuatan listrik alias netral. Partikel ini diusulkan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1930.
Ketika itu Pauli dan para fisikawan sedang pusing tujuh keliling karena tidak
dapat menjelaskan energi yang hilang dalam peristiwa peluruhan beta (beta decay)
yang mengubah netron menjadi proton dan elektron. Mereka bingung kenapa ada
energi yang hilang? Apakah energi itu tidak kekal? Apakah itu berarti energi bisa
dimusnahkan? Pauli kemudian mengambil inisiatif dan mengusulkan bahwa
energi yang hilang ini sebenarnya dipakai oleh suatu partikel yang tidak bermassa,
tidak terlihat dan bergerak dengan kecepatan cahaya.

Empat tahun kemudian, Enrico Fermi menamakan partikel ini, neutrino ( artinya “little neutral one”).
Tahun 1956 Reines dan Cowan menemukan neutrino dalam eksperimen di dalam
reaktor nuklir (Reines meraih hadiah nobel fisika tahun 1995).
Neutrino banyak dihasilkan dalam reaksi-reaksi fusi baik di Matahari
maupun bintang-bintang lain. Matahari menghasilkan sekitar dua ratus triliun
triliun triliun netrino setiap detik (nah hitung sendiri deh nolnya). Sedangkan
pada supernova (bintang yang meledak di akhir hidupnya) dapat menghasilkan
neutrino 1000 kali lebih banyak dari neutrino di Matahari.
Neutrino tidak berinteraksi dengan materi sehingga mereka bisa tembus
berbagai benda termasuk tubuh kita. Sekitar 65 miliar neutrino dari matahari tiap
cm kuadratnya tiap detik datang ke bumi

Bagaimana cara mendeteksi neutrino? Davis, menggunakan sebuah
tangki berisi 100 ton tetrakloroetilena, semacam cairan pembersih. Neutrino
mampu mengubah klor di dalam cairan ini menjadi radioaktif argon. Nah Argon
ini kemudian akan meluruh lagi menjadi klor dengan memancarkan elektron.
Elektron inilah yang diamati oleh detektor (alat pendeteksi). Detektor yang
digunakan oleh Davis di Homestake mines, South Dakota, mencatat bahwa energi
neutrino yang datang sekitar 0.81 megaelektronvolt

Kenapa orang mempelajari neutrino yang berasal dari Matahari (solar
neutrino) ini? Dengan mempelajari neutrino orang akan tahu berapa laju reaksi
fusi yang terjadi dibintang-bintang. Hasil ini akan membantu menjelaskan
bagaimana terjadinya evolusi bintang, berapa umur bintang dan bagaimana
matahari itu bersinar? Disamping itu dengan meneliti neutrino ini maka kita bisa
tahu apakah neutrino itu sungguh-sungguh tidak punya massa atau ada jenis
neutrino yang mempunyai massa. Ini penting untuk menguji kebenaran dari teori
fisika standard model yang memprediksi bahwa neutrino itu tidak bermassa

Sumber

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Pencarian

Terpopuler

- Copyright © Forum IPTEK Pembangunan SMKN 1 Cimahi -